Memiliki user interface (UI) website yang menarik adalah salah satu faktor penting dalam menciptakan pengalaman pengguna yang positif. Dalam artikel ini, kami akan memberikan contoh-contoh UI website yang dapat Anda gunakan sebagai inspirasi dan panduan untuk membangun tampilan yang menarik bagi pengunjung Anda. Kami akan menyajikan contoh UI website dari berbagai industri dan memberikan panduan langkah demi langkah untuk menciptakannya.
UI website merupakan tampilan antarmuka yang terlihat oleh pengguna saat mengakses sebuah website. Desain UI yang baik akan memudahkan pengguna dalam berinteraksi dengan website, meningkatkan keterlibatan pengunjung, dan memperkuat merek Anda. Dalam artikel ini, kami akan mendetaili beberapa elemen penting dalam UI website dan menggambarkan cara mengimplementasikannya dengan contoh-contoh nyata.
Tata Letak yang Responsif
Sebuah tata letak yang responsif adalah kunci untuk menciptakan UI website yang baik. Tata letak yang responsif akan memungkinkan tampilan website Anda menyesuaikan diri dengan ukuran layar perangkat yang digunakan oleh pengunjung. Hal ini penting karena pengguna akan mengakses website Anda melalui berbagai perangkat, seperti desktop, tablet, dan smartphone. Dalam menciptakan tata letak yang responsif, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan:
1. Fleksibilitas
Tata letak yang responsif harus memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan elemen-elemen tampilan, seperti gambar, teks, dan navigasi, agar tetap terlihat baik pada berbagai ukuran layar. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan teknik seperti grid system dan media queries dalam kode CSS Anda.
2. Prioritaskan Konten Utama
Dalam tata letak yang responsif, pastikan konten utama Anda tetap terlihat jelas dan menonjol pada ukuran layar yang lebih kecil. Anda dapat menggunakan teknik seperti pengaturan ulang urutan tampilan elemen atau menyembunyikan elemen yang kurang penting pada ukuran layar yang lebih kecil.
3. Perhatikan Kecepatan Loading
Kecepatan loading website adalah faktor penting dalam pengalaman pengguna. Pastikan tata letak responsif Anda tidak menghambat kecepatan loading website. Gunakan teknik kompresi gambar, optimasi kode, dan penerapan caching untuk memastikan website Anda tetap responsif dan cepat diakses oleh pengunjung.
Berikut adalah beberapa contoh website dengan tata letak yang responsif yang dapat Anda jadikan inspirasi:
Contoh 1: Website E-Commerce
Website e-commerce seringkali memiliki tata letak yang kompleks dengan banyak elemen, seperti daftar produk, filter pencarian, dan keranjang belanja. Contoh website e-commerce seperti Amazon atau Tokopedia menunjukkan bagaimana tata letak yang responsif dapat mengakomodasi semua elemen ini tanpa mengorbankan pengalaman pengguna.
Contoh 2: Website Berita
Website berita memiliki kebutuhan untuk menampilkan banyak konten dalam satu halaman. Contoh website berita seperti BBC atau CNN menunjukkan bagaimana tata letak yang responsif dapat menyesuaikan tampilan berita, gambar, dan iklan dengan baik pada berbagai ukuran layar.
Penggunaan Warna yang Efektif
Warna memiliki peran penting dalam menciptakan suasana dan mempengaruhi emosi pengguna. Penggunaan warna yang efektif dalam UI website dapat membantu menarik perhatian pengunjung, memperkuat merek Anda, dan meningkatkan keterlibatan pengguna. Berikut adalah beberapa prinsip dalam penggunaan warna yang efektif:
1. Pilih Palet Warna yang Sesuai
Pemilihan palet warna yang tepat sangat penting dalam menciptakan tampilan yang menarik dan konsisten dalam UI website Anda. Pilihlah palet warna yang sesuai dengan tujuan bisnis Anda, serta mempertimbangkan faktor seperti target audiens, merek Anda, dan asosiasi emosional yang ingin Anda bangun dengan pengunjung.
2. Gunakan Kontras yang Jelas
Penggunaan kontras yang jelas antara warna teks dan latar belakang akan meningkatkan keterbacaan konten. Pastikan warna teks dan latar belakang memiliki kontras yang cukup agar pengunjung dapat membaca dengan nyaman tanpa harus menegang mata.
3. Gunakan Warna Aksen
Warna aksen adalah warna yang digunakan untuk menyoroti elemen penting atau tindakan yang diinginkan oleh pengunjung, seperti tombol atau link. Gunakan warna aksen yang kontras dengan palet warna utama Anda agar elemen ini lebih menonjol dan mudah dikenali oleh pengunjung.
Berikut adalah beberapa contoh website dengan penggunaan warna yang efektif:
Contoh 1: Website Desain Grafis
Website desain grafis seringkali menggunakan palet warna yang cerah dan menarik untuk mencerminkan kreativitas dan keunikannya. Contoh website seperti Dribbble atau Behance menunjukkan penggunaan warna yang efektif dalam menarik perhatian pengunjung dan memperkuat merek desain grafis tersebut.
Contoh 2: Website Perusahaan Teknologi
Website perusahaan teknologi seringkali menggunakan palet warna yang modern dan futuristik untuk mencerminkan inovasi dan kecanggihan mereka. Contoh website seperti Apple atau Google menunjukkan penggunaan warna yang efektif dalam membangun citra merek yang kuat dan memperkuat identitas perusahaan.
Tipografi yang Dapat Dibaca dengan Mudah
Tipografi yang baik akan meningkatkan keterbacaan konten dan memberikan kesan profesional pada website Anda. Penggunaan jenis huruf, ukuran, dan penempatan yang tepat dalam UI website dapat membuat konten lebih mudah dibaca dan menarik bagi pengunjung. Berikut adalah beberapa prinsip dalam penggunaan tipografi yang dapat dibaca dengan mudah:
1. Pilih Jenis Huruf yang Sesuai
Pilih jenis huruf yang mudah dibaca dan sesuai dengan karakter merek Anda. Hindari penggunaan jenis huruf yang terlalu dekoratif atau rumit karena dapat mengurangi keterbacaan konten.
2. Gunakan Ukuran yang Tepat
Pastikan ukuran huruf yang digunakan cukup besar untuk memudahkan pengunjung dalam membaca konten, terutama pada ukuran layar yang lebih kecil. Perhatikan juga pengaturan jarak antarbaris dan penggunaan spasi yang memadai untuk meningkatkan keterbacaan.
3. Gunakan Hierarki Tipografi
Gunakan hierarki tipografi yang jelas untuk membedakan antara judul, subjudul, dan paragraf dalam konten Anda. Hal ini akan membantu pengunjung dalam memahami struktur informasi dan memudahkan mereka dalam menemukan konten yang relevan.
Berikut adalah beberapa contoh website dengan penggunaan tipografi yang baik:
Contoh 1: Website Majalah Fashion
Website majalah fashion seringkali menggunakan tipografi yang elegan dan modis untuk mencerminkan gaya dan tren fashion. Contoh website seperti Vogue atau Elle menunjukkan penggunaan tipografi yang menarik dan sesuai dengan konten mereka, sehingga meningkatkan keterbacaan dan estetika keseluruhan.
Contoh 2: Website Perusahaan Konsultan Keuangan
Website perusahaan konsultan keuangan seringkali menggunakan tipografi yang serius dan profesional untuk mencerminkan kepercayaan dan kehandalan mereka. Contoh website seperti McKinsey & Company atau Deloitte menunjukkan penggunaan tipografi yang jelas dan mudah dibaca dalam menyampaikan informasi yang kompleks secara mudah dipahami oleh pengunjung.
Navigasi yang Intuitif
Navigasi yang intuitif akan memudahkan pengunjung dalam menjelajahi website Anda dan menemukan informasi yang mereka cari. Sebuah navigasi yang baik haruslah jelas, terstruktur, dan mudah diakses oleh pengguna. Berikut adalah beberapa prinsip dalam menciptakan navigasi yang intuitif:
1. Gunakan Struktur Menu yang Hierarkis
Mengorganisir menu navigasi dengan struktur hierarkis akan membantu pengunjung dalam menemukan informasi dengan cepat. Gunakan menu drop-down untuk menyajikan subkategori yang terkait dengan kategori utama, sehingga pengunjung dapat dengan mudah memilih menu yang relevan dengan kebutuhan mereka.
2. Gunakan Nama Menu yang Deskriptif
Nama menu navigasi haruslah deskriptif dan mencerminkan isi halaman yang akan diakses. Hindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau terlalu umum yang dapat membingungkan pengunjung. Pastikan juga urutan menu yang logis, sehingga pengunjung dapat mengikuti alur informasi dengan baik.
3. Tambahkan Fitur Pencarian
Fitur pencarian yang mudah diakses akan membantu pengunjung dalam menemukan informasi yang spesifik. Tempatkan kotak pencarian di bagian atas halaman atau dalam menu navigasi agar mudah ditemukan oleh pengunjung. Pastikan juga fitur pencarian yang Anda sediakan memberikan hasil yang relevan dengan kata kunci yang dimasukkan oleh pengunjung.
Berikut adalah beberapa contoh website dengan navigasi yang intuitif:
Contoh 1: Website Restoran
Website restoran seringkali memiliki menu navigasi yang sederhana dan terstruktur berdasarkan kategori makanan atau jenis hidangan. Contoh website seperti McDonald’s atau Pizza Hut menunjukkan penggunaan navigasi yang intuitif dengan penempatan menu yang jelas dan mudah diikuti oleh pengunjung.
Contoh 2: Website Pariwisata
Website pariwisata biasanya memiliki navigasi yang berdasarkan tujuan wisata atau lokasi. Contoh website seperti Visit Bali atau Visit Paris menunjukkan penggunaan navigasi yang intuitif dengan menyajikan pilihan menu berdasarkan tempat wisata atau aktivitas yang diinginkan oleh pengunjung.
Penggunaan Gambar dan Video yang Menarik
Gambar dan video dapat meningkatkan kekuatan visual dari UI website Anda. Penggunaan gambar dan video yang menarik dan relevan dengan konten dapat membantu menarik perhatian dan meningkatkan keterlibatan pengunjung. Berikut adalah beberapa prinsip dalam penggunaan gambar dan video yang efektif:
1. Pilih Gambar dan Video yang Berkualitas Tinggi
Pilihlah gambar dan video dengan resolusi tinggi dan kualitas yang baik untuk menciptakan tampilan yang profesional dan menarik. Hindari penggunaan gambar dan video yang buram atau pecah-pecah, karena hal ini dapat mengurangi kesan positif yang ingin Anda sampaikan kepada pengunjung.
2. Gunakan Gambar dan Video yang Relevan
Pastikan gambar dan video yang Anda gunakan relevan dengan konten yang disajikan. Gambar dan video yang tidak relevan dapat membingungkan pengunjung atau menyebabkan mereka kehilangan minat pada konten Anda. Pilihlah gambar dan video yang mendukung dan memperkaya pesan yang ingin Anda sampaikan.
3. Tempatkan dengan Strategis
Tempatkan gambar dan video dengan strategis pada halaman website Anda. Gunakan gambar sebagai ilustrasi atau penjelasan konten yang sedang dibahas, dan tempatkan video sebagai penjelasan atau demonstrasi dari produk atau layanan yang Anda tawarkan. Pastikan gambar dan video tidak mengganggu tata letak dan keseimbangan halaman.
Berikut adalah beberapa contoh website dengan penggunaan gambar dan video yang menarik:
Contoh 1: Website Fashion
Website fashion seringkali menggunakan gambar dan video untuk menampilkan koleksi pakaian atau aksesori dengan cara yang menarik dan estetis. Contoh website seperti Zara atau H&M menunjukkan penggunaan gambar dan video yang menarik dan relevan dengan merek fashion mereka, sehingga meningkatkan minat dan keterlibatan pengunjung.
Contoh 2: Website Wisata Alam
Website wisata alam seringkali menggunakan gambar dan video untuk menampilkan pemandangan indah atau aktivitas menarik yang dapat dilakukan di lokasi tersebut. Contoh website seperti National Geographic atau Lonely Planet menunjukkan penggunaan gambar dan video yang memukau, sehingga menginspirasi pengunjung untuk menjelajahi tempat-tempat tersebut.
Penggunaan Animasi yang Tepat
Animasi dapat memberikan sentuhan kreatif pada UI website Anda. Penggunaan animasi yang tepat dapat meningkatkan keterlibatan pengunjung dan memberikan pengalaman yang interaktif. Berikut adalah beberapa prinsip dalam penggunaan animasi yang tepat:
1. Gunakan Animasi yang Mendukung Konten
Pilihlah jenis animasi yang sesuai dengan konten yang ingin Anda sampaikan. Animasi dapat digunakan untuk menjelaskan konsep yang kompleks, menyoroti fitur atau tindakan yang penting, atau memberikan efek visual yang menarik. Pastikan animasi yang Anda gunakan relevan dan tidak mengganggu pengalaman pengguna.
2. Gunakan Animasi dengan Penuh Kecermatan
Gunakan animasi dengan hati-hati dan jangan berlebihan. Animasi yang terlalu banyak atau terlalu rumit dapat membuat pengunjung bingung atau bahkan mengganggu konsentrasi mereka. Pilihlah animasi yang halus, sederhana, dan memberikan efek yang signifikan terhadap tampilan dan interaksi website Anda.
3. Fokus pada Kecepatan Loading
Pastikan animasi yang Anda gunakan tidak menghambat kecepatan loading website. Gunakan teknik seperti kompresi file animasi, penerapan caching, atau penggunaan animasi yang dioptimalkan untuk web. Kecepatan loading yang baik akan meningkatkan pengalaman pengguna dan mempertahankan minat mereka pada website Anda.
Berikut adalah beberapa contoh website dengan penggunaan animasi yang tepat:
Contoh 1: Website Aplikasi Mobile
Website aplikasi mobile seringkali menggunakan animasi untuk menunjukkan fitur-fitur atau tindakan yang dapat dilakukan oleh pengguna. Contoh website seperti Spotify atau Instagram menunjukkan penggunaan animasi yang halus dan menarik, sehingga meningkatkan keterlibatan dan pemahaman pengguna mengenai aplikasi tersebut.
Contoh 2: Website Perusahaan Kreatif
Website perusahaan kreatif seringkali menggunakan animasi untuk mencerminkan kreativitas dan inovasi yang mereka tawarkan. Contoh website seperti Adobe atau Pixar menunjukkan penggunaan animasi yang kreatif dan menggambarkan identitas merek mereka dengan cara yang unik dan menarik.
Penggunaan Button dan Call-to-Action yang Efektif
Button dan call-to-action (CTA) yang efektif akan mengarahkan pengunjung untuk mengambil tindakan yang diinginkan. Penggunaan button dan CTA yang menarik dan jelas akan meningkatkan konversi pengunjung menjadi pelanggan atau pengguna yang terdaftar. Berikut adalah beberapa prinsip dalam penggunaan button dan CTA yang efektif:
1. Desain Button yang Menonjol
Desain button yang menonjol akan membantu button tersebut terlihat dan mudah ditemukan oleh pengunjung. Gunakan warna aksen yang kontras dengan latar belakang, ukuran yang cukup besar, dan efek hover atau animasi yang memberikan respons visual kepada pengunjung saat button ditekan.
2. Seleksi Kata-kata yang Menginspirasi
Penggunaan kata-kata yang menginspirasi dalam CTA Anda dapat memberikan dorongan emosional kepada pengunjung untuk mengambil tindakan. Gunakan kata-kata yang memicu rasa urgensi, seperti “Daftar Sekarang” atau “Dapatkan Penawaran Terbatas”, untuk mendorong pengunjung untuk segera mengambil langkah selanjutnya.
3. Tempatkan dengan Strategis
Tempatkan button dan CTA Anda dengan strategis pada halaman website Anda. Letakkan button pada posisi yang mudah dijangkau oleh pengunjung, seperti di bagian atas halaman, di akhir konten yang relevan, atau sebagai floating button yang selalu terlihat saat pengunjung menggulir halaman.
Berikut adalah beberapa contoh website dengan penggunaan button dan CTA yang efektif:
Contoh 1: Website Layanan Keuangan
Website layanan keuangan seringkali menggunakan button dan CTA yang mengarahkan pengunjung untuk mendaftar, mengajukan pinjaman, atau menghubungi tim layanan pelanggan. Contoh website seperti Gojek atau Jenius menunjukkan penggunaan button dan CTA yang jelas dan menarik untuk memandu pengunjung dalam mengambil tindakan yang diinginkan.
Contoh 2: Website Pendaftaran Acara
Website pendaftaran acara menggunakan button dan CTA yang mengarahkan pengunjung untuk mendaftar dan membayar tiket acara. Contoh website seperti Eventbrite atau DICE menunjukkan penggunaan button dan CTA yang menarik perhatian pengunjung dan menjelaskan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mendaftar pada acara tersebut.
Formulir yang Mudah Diisi
Formulir yang mudah diisi akan meningkatkan konversi pengunjung menjadi pelanggan atau pengguna yang terdaftar. Penggunaan formulir yang sederhana, jelas, dan intuitif akan meminimalkan hambatan bagi pengunjung dalam mengisi informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah beberapa prinsip dalam menciptakan formulir yang mudah diisi:
1. Pertanyaan yang Relevan dan Tepat
Pilihlah pertanyaan yang relevan dengan tujuan formulir Anda dan pastikan setiap pertanyaan memiliki tujuan yang jelas. Hindari pertanyaan yang terlalu pribadi atau tidak relevan dengan tujuan bisnis Anda. Gunakanlah pertanyaan yang mudah dipahami dan dipenuhi oleh pengunjung.
2. Desain yang Terstruktur
Desain formulir yang terstruktur akan membantu pengunjung dalam memahami urutan dan alur pengisian informasi. Gunakanlah tata letak yang jelas dan kelompokkan pertanyaan yang terkait dalam satu bagian. Gunakanlah label yang jelas dan tempatkan mereka di dekat kolom input untuk meminimalkan kebingungan.
3. Berikan Umpan Balik yang Jelas
Berikan umpan balik yang jelas saat pengunjung mengisi formulir. Berikan indikator jika ada kesalahan atau informasi yang belum diisi dengan benar. Gunakan pesan yang ramah dan bantu pengunjung untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Pastikan juga untuk memberikan konfirmasi saat pengunjung berhasil mengirim formulir.
Berikut adalah beberapa contoh website dengan formulir yang mudah diisi:
Contoh 1: Website Pendaftaran Keanggotaan
Website pendaftaran keanggotaan menggunakan formulir untuk mengumpulkan informasi pengunjung dan mengaktifkan keanggotaan mereka. Contoh website seperti LinkedIn atau Spotify menunjukkan penggunaan formulir yang sederhana dan intuitif dengan pertanyaan yang relevan dan pengaturan yang terstruktur.
Contoh 2: Website Pemesanan Produk
Website pemesanan produk menggunakan formulir untuk mengumpulkan informasi pengiriman dan pembayaran dari pengunjung. Contoh website seperti Amazon atau Shopee menunjukkan penggunaan formulir yang mudah diisi dengan pertanyaan yang spesifik dan umpan balik yang jelas saat pengunjung melengkapi formulir.
Kecepatan dan Kinerja yang Optimal
Kecepatan dan kinerja website adalah faktor penting dalam pengalaman pengguna. Pengunjung mengharapkan website yang dapat diakses dengan cepat dan responsif. Berikut adalah beberapa prinsip dalam meningkatkan kecepatan dan kinerja website Anda:
1. Optimasi Gambar dan Video
Optimasi gambar dan video akan mengurangi ukuran file dan waktu loading halaman. Gunakanlah format gambar yang ringan seperti JPEG atau PNG, dan kompresi gambar tanpa mengurangi kualitas visual. Gunakan juga teknik lazy loading untuk memuat gambar hanya saat dibutuhkan oleh pengunjung.
2. Kode CSS dan JavaScript yang Efisien
Perhatikan penggunaan kode CSS dan JavaScript yang efisien. Hindari penggunaan kode yang berlebihan atau tidak perlu. Kompresi dan menggabungkan file CSS dan JavaScript dapat membantu mengurangi waktu loading halaman.
3. Penerapan Caching
Penerapan caching akan meningkatkan kinerja website dengan menyimpan salinan halaman yang telah dimuat sebelumnya dalam cache pengunjung. Hal ini mengurangi waktu loading karena pengunjung tidak perlu mengunduh halaman dari awal setiap kali mengakses website Anda.
Berikut adalah beberapa contoh website dengan kecepatan dan kinerja yang optimal:
Contoh 1: Website Berita
Website berita seringkali memiliki banyak konten yang perlu dimuat dengan cepat. Contoh website seperti BBC atau The Guardian menunjukkan kecepatan dan kinerja yang optimal dalam menyajikan berita dengan tampilan yang responsif dan loading yang cepat.
Contoh 2: Website E-commerce
Website e-commerce memiliki banyak produk yang perlu ditampilkan dengan cepat. Contoh website seperti Lazada atau Bukalapak menunjukkan kecepatan dan kinerja yang optimal dalam memuat daftar produk, gambar, dan informasi lainnya dengan responsif dan loading yang cepat.
Responsif terhadap Perangkat Sentuh
Dalam era smartphone dan tablet, responsif terhadap perangkat sentuh adalah hal yang penting. Pengunjung yang menggunakan perangkat mobile mengharapkan tampilan dan interaksi yang sesuai dengan layar sentuh. Berikut adalah beberapa prinsip dalam menciptakan pengalaman yang baik bagi pengunjung yang menggunakan perangkat mobile:
1. Desain dengan Prinsip Mobile-First
Desain dengan prinsip mobile-first akan memastikan tampilan dan interaksi yang optimal pada perangkat mobile. Mulailah dengan merancang tampilan untuk layar yang lebih kecil, kemudian perluas pengalaman pengguna ke layar yang lebih besar.
2. Gunakan Tombol dan Gaya Interaksi yang Sesuai dengan Layar Sentuh
Tombol dan gaya interaksi pada perangkat mobile haruslah sesuai dengan layar sentuh. Gunakan tombol yang cukup besar dan mudah diakses dengan jari. Gunakan juga gaya interaksi seperti swipe atau pinch untuk memungkinkan pengunjung berinteraksi dengan konten atau menu dengan nyaman.
3. Uji Keberlanjutan pada Berbagai Perangkat Mobile
Uji keberlanjutan pada berbagai perangkat mobile yang berbeda untuk memastikan tampilan dan interaksi yang konsisten. Pastikan website Anda responsif dan mudah digunakan pada berbagai ukuran layar dan perangkat, mulai dari smartphone hingga tablet.
Berikut adalah beberapa contoh website yang responsif terhadap perangkat sentuh:
Contoh 1: Website Aplikasi Mobile
Website aplikasi mobile haruslah responsif terhadap perangkat sentuh, mengingat pengguna akan berinteraksi dengan aplikasi melalui layar sentuh. Contoh website seperti WhatsApp atau Instagram menunjukkan responsivitas dankemudahan penggunaan pada perangkat mobile dengan tampilan dan interaksi yang dirancang khusus untuk layar sentuh.
Contoh 2: Website Wisata
Website wisata haruslah responsif terhadap perangkat mobile karena pengunjung seringkali mencari informasi tentang tempat wisata saat mereka sedang bepergian. Contoh website seperti TripAdvisor atau Airbnb menunjukkan responsivitas yang baik dan menawarkan pengalaman yang nyaman bagi pengunjung yang menggunakan perangkat mobile.
Dalam artikel ini, kami telah memberikan contoh-contoh UI website yang menarik dan memberikan panduan langkah demi langkah untuk menciptakannya. Dengan menerapkan prinsip-prinsip desain yang kami jelaskan, Anda dapat membangun UI website yang menarik, mudah digunakan, dan memperkuat merek Anda. Selamat mencoba!