Python adalah bahasa pemrograman yang populer dan serbaguna. Dengan sintaks yang mudah dipahami, Python menjadi bahasa yang ideal bagi pemula yang ingin mempelajari pemrograman. Dalam artikel ini, kami akan memberikan contoh program Python yang sederhana namun komprehensif, serta panduan langkah demi langkah yang akan membantu Anda memahami dasar-dasar bahasa ini.
Sebelum kita mulai, penting untuk memahami bahwa program Python terdiri dari serangkaian instruksi yang dieksekusi oleh komputer. Dalam setiap contoh program yang kami sajikan, kami akan menguraikan langkah-langkahnya secara rinci dan memberikan contoh kode yang mudah diikuti. Jika Anda baru mengenal Python, tidak perlu khawatir, karena artikel ini ditujukan untuk pemula.
Menggunakan Fungsi Print
Fungsi print adalah salah satu fitur paling dasar dalam Python yang digunakan untuk mencetak teks atau variabel ke layar. Dalam sesi ini, kami akan membahas cara menggunakan fungsi print dengan lebih detail.
Pencetakan Teks Sederhana
Pertama-tama, mari kita mulai dengan mencetak teks sederhana ke layar. Untuk melakukannya, cukup tulis fungsi print diikuti oleh teks yang ingin Anda cetak, diapit oleh tanda kutip. Misalnya, jika Anda ingin mencetak teks “Halo, dunia!”, Anda dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonprint(“Halo, dunia!”)“`
Dalam contoh di atas, kita menggunakan tanda kutip ganda untuk mengapit teks yang ingin dicetak. Anda juga dapat menggunakan tanda kutip tunggal jika Anda lebih suka. Hasilnya akan sama.
Pencetakan Teks yang Mengandung Variabel
Selain mencetak teks statis, fungsi print juga dapat digunakan untuk mencetak teks yang mengandung nilai variabel. Ini berguna ketika Anda ingin mencetak hasil perhitungan atau nilai yang diperoleh dari interaksi dengan pengguna.
Untuk mencetak teks yang mengandung variabel, Anda dapat menggunakan tanda kurung dan tanda persen sebagai tanda penanda tempat variabel akan dimasukkan. Misalnya, jika Anda memiliki variabel dengan nama “nama” yang berisi teks “John”, Anda dapat mencetak pesan sambutan dengan menggunakan kode berikut:
“`pythonnama = “John”print(“Halo, %s!” % nama)“`
Di contoh di atas, kita menggunakan tanda persen sebagai penanda tempat variabel akan dimasukkan. Huruf “s” setelah tanda persen menunjukkan bahwa variabel yang dimasukkan adalah sebuah string. Jika Anda ingin mencetak variabel dengan tipe data lain, seperti integer atau float, Anda dapat menggunakan huruf lain seperti “d” untuk integer atau “f” untuk float.
Dengan mempelajari cara menggunakan fungsi print dengan baik, Anda dapat dengan mudah mencetak teks dan variabel dalam program Python Anda.
Variabel dan Tipe Data
Variabel adalah tempat di mana Anda dapat menyimpan nilai dalam program Python. Nilai-nilai ini dapat berupa bilangan, teks, atau tipe data lainnya. Dalam sesi ini, kami akan membahas cara mendeklarasikan variabel dan beberapa tipe data dasar yang tersedia dalam Python.
Deklarasi Variabel
Untuk mendeklarasikan sebuah variabel dalam Python, Anda hanya perlu menulis nama variabel yang diinginkan, diikuti oleh tanda sama (=), dan nilai yang ingin Anda simpan dalam variabel tersebut. Misalnya, jika Anda ingin menyimpan angka 10 dalam sebuah variabel dengan nama “x”, Anda dapat menulis kode berikut:
“`pythonx = 10“`
Dalam contoh di atas, kita mendeklarasikan variabel “x” dan memberikan nilai 10 kepadanya. Sekarang, kita dapat menggunakan variabel “x” dalam program kita.
Tipe Data Integer
Tipe data integer digunakan untuk menyimpan bilangan bulat. Misalnya, 1, 2, -3 adalah contoh bilangan bulat. Dalam Python, kita dapat mendeklarasikan variabel dengan tipe data integer dengan cara yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Sebagai contoh, jika kita ingin mendeklarasikan variabel “umur” dengan nilai 30, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonumur = 30“`
Sekarang, variabel “umur” berisi nilai 30 dan dapat digunakan dalam program kita.
Tipe Data Float
Tipe data float digunakan untuk menyimpan bilangan desimal. Misalnya, 3.14, 2.5, -0.5 adalah contoh bilangan desimal. Dalam Python, kita dapat mendeklarasikan variabel dengan tipe data float dengan menambahkan titik desimal ke nilai yang ingin kita simpan.
Sebagai contoh, jika kita ingin mendeklarasikan variabel “pi” dengan nilai 3.14, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonpi = 3.14“`
Sekarang, variabel “pi” berisi nilai 3.14 dan dapat digunakan dalam program kita.
Tipe Data String
Tipe data string digunakan untuk menyimpan teks. Misalnya, “Halo”, “Dunia”, “Python” adalah contoh teks. Dalam Python, kita dapat mendeklarasikan variabel dengan tipe data string dengan menggunakan tanda kutip, baik tanda kutip tunggal maupun tanda kutip ganda.
Sebagai contoh, jika kita ingin mendeklarasikan variabel “nama” dengan nilai “John”, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonnama = “John”“`
Sekarang, variabel “nama” berisi teks “John” dan dapat digunakan dalam program kita.
Tipe Data Boolean
Tipe data boolean digunakan untuk menyimpan nilai kebenaran (benar atau salah). Dalam Python, kita dapat menggunakan kata kunci “True” dan “False” untuk mendeklarasikan variabel dengan tipe data boolean.
Sebagai contoh, jika kita ingin mendeklarasikan variabel “benar” dengan nilai benar, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonbenar = True“`
Sekarang, variabel “benar” berisi nilai benar (True) dan dapat digunakan dalam program kita.
Dengan memahami konsep variabel dan tipe data dalam Python, Anda dapat menggunakan variabel untuk menyimpan nilai dan memanipulasi data dalam program Anda.
Struktur Kontrol: Percabangan
Struktur kontrol percabangan digunakan untuk membuat keputusan dalam program berdasarkan kondisi tertentu. Dalam sesi ini, kami akan membahas cara menggunakan struktur kontrol percabangan dalam Python.
Struktur if-else
Struktur if-else digunakan untuk menjalankan blok kode tertentu jika suatu kondisi benar atau salah. Misalnya, jika kita ingin mencetak pesan “Anda lulus” jika nilai ujian lebih besar atau sama dengan 70, dan mencetak pesan “Anda tidak lulus” jika nilai ujian kurang dari 70, kita dapat menggunakan struktur if-else.
Untuk melakukannya, kita perlu menuliskan kondisi yang ingin diuji di dalam tanda kurung setelah kata kunci “if”. Jika kondisi tersebut benar, blok kode di dalam tanda kurung kurawal ({}) setelah kata kunci “if” akan dijalankan. Jika kondisi tersebut salah, blok kode di dalam tanda kurung kurawal setelah kata kunci “else” akan dijalankan.
Sebagai contoh, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonnilai_ujian = 75
if nilai_ujian >= 70:print(“Anda lulus”)else:print(“Anda tidak lulus”)“`
Dalam contoh di atas, kita menggunakan operator perbandingan >= (lebih besar atau sama dengan) untuk menguji apakah nilai_ujian lebih besar atau sama dengan 70. Jika kondisi tersebut benar, pesan “Andalulus” akan dicetak. Jika kondisi tersebut salah, pesan “Anda tidak lulus” akan dicetak.
Struktur if-elif-else
Kadang-kadang kita perlu membuat keputusan berdasarkan lebih dari dua kondisi. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan struktur if-elif-else. Struktur ini memungkinkan kita untuk memeriksa beberapa kondisi secara berurutan dan menjalankan blok kode yang sesuai dengan kondisi yang pertama kali terpenuhi.
Misalnya, jika kita ingin mencetak pesan berdasarkan rentang nilai ujian, kita dapat menggunakan struktur if-elif-else. Jika nilai ujian lebih besar atau sama dengan 90, pesan “Anda mendapatkan nilai A” akan dicetak. Jika nilai ujian lebih besar atau sama dengan 80, pesan “Anda mendapatkan nilai B” akan dicetak. Jika nilai ujian lebih besar atau sama dengan 70, pesan “Anda mendapatkan nilai C” akan dicetak. Jika tidak ada kondisi yang terpenuhi, pesan “Anda mendapatkan nilai yang lebih rendah” akan dicetak.
Untuk melakukannya, kita perlu menuliskan kondisi-kondisi yang ingin diuji di dalam tanda kurung setelah kata kunci “if” atau “elif”. Jika kondisi tersebut benar, blok kode di dalam tanda kurung kurawal ({}) setelah kata kunci akan dijalankan. Jika tidak ada kondisi yang terpenuhi, blok kode di dalam tanda kurung kurawal setelah kata kunci “else” akan dijalankan.
Sebagai contoh, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonnilai_ujian = 85
if nilai_ujian >= 90:print(“Anda mendapatkan nilai A”)elif nilai_ujian >= 80:print(“Anda mendapatkan nilai B”)elif nilai_ujian >= 70:print(“Anda mendapatkan nilai C”)else:print(“Anda mendapatkan nilai yang lebih rendah”)“`
Dalam contoh di atas, kita menguji kondisi secara berurutan. Jika nilai_ujian lebih besar atau sama dengan 90, pesan “Anda mendapatkan nilai A” akan dicetak. Jika tidak, kita melanjutkan ke kondisi berikutnya. Jika nilai_ujian lebih besar atau sama dengan 80, pesan “Anda mendapatkan nilai B” akan dicetak. Jika tidak, kita melanjutkan ke kondisi berikutnya. Jika nilai_ujian lebih besar atau sama dengan 70, pesan “Anda mendapatkan nilai C” akan dicetak. Jika tidak ada kondisi yang terpenuhi, pesan “Anda mendapatkan nilai yang lebih rendah” akan dicetak.
Dengan memahami struktur kontrol percabangan, Anda dapat membuat keputusan dalam program Anda berdasarkan kondisi-kondisi tertentu dan menjalankan blok kode yang sesuai.
Struktur Kontrol: Perulangan
Struktur kontrol perulangan digunakan untuk menjalankan blok kode tertentu secara berulang hingga kondisi tertentu terpenuhi. Dalam sesi ini, kami akan membahas cara menggunakan struktur kontrol perulangan dalam Python.
Perulangan dengan While
Perulangan dengan while digunakan untuk menjalankan blok kode tertentu selama kondisi tertentu terpenuhi. Misalnya, jika kita ingin mencetak angka dari 1 hingga 5, kita dapat menggunakan perulangan while.
Untuk melakukannya, kita perlu menuliskan kondisi yang ingin diuji di dalam tanda kurung setelah kata kunci “while”. Selama kondisi tersebut benar, blok kode di dalam tanda kurung kurawal ({}) setelah kata kunci “while” akan dijalankan. Jika kondisi tersebut salah, perulangan akan berhenti.
Sebagai contoh, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonangka = 1
while angka <= 5:print(angka)angka += 1```
Dalam contoh di atas, kita menggunakan variabel “angka” yang awalnya bernilai 1. Selama angka kurang dari atau sama dengan 5, angka akan dicetak dan kemudian nilai angka akan ditambah 1. Perulangan akan berhenti ketika angka lebih dari 5.
Perulangan dengan For
Perulangan dengan for digunakan untuk menjalankan blok kode tertentu untuk setiap elemen dalam suatu rangkaian nilai. Misalnya, jika kita ingin mencetak setiap elemen dalam sebuah list, kita dapat menggunakan perulangan for.
Untuk melakukannya, kita perlu menuliskan variabel yang akan menyimpan setiap elemen dalam rangkaian nilai diikuti oleh kata kunci “in” dan nama rangkaian nilai. Setiap elemen akan disimpan dalam variabel tersebut dan blok kode di dalam tanda kurung kurawal ({}) setelah kata kunci “for” akan dijalankan.
Sebagai contoh, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonnama_hewan = [“kucing”, “anjing”, “kelinci”]
for hewan in nama_hewan:print(hewan)“`
Dalam contoh di atas, kita menggunakan list “nama_hewan” yang berisi tiga elemen. Setiap elemen akan disimpan dalam variabel “hewan” dan dicetak. Perulangan akan berhenti setelah mencetak semua elemen dalam list.
Dengan memahami struktur kontrol perulangan, Anda dapat menjalankan blok kode tertentu secara berulang dan mengolah data dalam rangkaian nilai.
Fungsi
Fungsi adalah blok kode yang dapat dieksekusi berulang kali dengan memanggil namanya. Fungsi dapat menerima argumen (input) dan mengembalikan nilai (output). Dalam sesi ini, kami akan membahas cara mendefinisikan dan menggunakan fungsi dalam Python.
Mendefinisikan Fungsi
Untuk mendefinisikan sebuah fungsi dalam Python, kita perlu menuliskan kata kunci “def” diikuti oleh nama fungsi yang kita inginkan, tanda kurung yang mungkin berisi argumen, dan tanda titik dua. Blok kode di dalam tanda kurung kurawal ({}) setelah baris definisi fungsi akan dijalankan ketika fungsi tersebut dipanggil.
Sebagai contoh, kita dapat menuliskan fungsi sederhana yang mencetak pesan sambutan:
“`pythondef sapa():print(“Halo, selamat datang!”)“`
Dalam contoh di atas, kita mendefinisikan fungsi “sapa” yang tidak memiliki argumen. Ketika fungsi “sapa” dipanggil, pesan “Halo, selamat datang!” akan dicetak.
Menggunakan Fungsi
Setelah kita mendefinisikan sebuah fungsi, kita dapat menggunakan atau memanggil fungsi tersebut di bagian program lain. Untuk memanggil fungsi, kita hanya perlu menuliskan nama fungsi diikuti oleh tanda kurung setelahnya.
Sebagai contoh, setelah mendefinisikan fungsi “sapa” seperti contoh sebelumnya, kita dapat memanggilnya dengan menuliskan kode berikut:
“`pythonsapa()“`
Ketika kode di atas dieksekusi, pesan “Halo, selamat datang!” akan dicetak.
Argumen Fungsi
Fungsi dapat menerima argumen atau input dari pemanggilnya. Argumen ini dapat digunakan di dalam blok kode fungsi untuk melakukan operasi tertentu. Untuk mendefinisikan fungsi dengan argumen, kita perlu menuliskan nama argumen di dalam tanda kurung definisi fungsi.
Sebagai contoh, kita dapat menuliskan fungsi “sapa” yang menerima argumen “nama” dan mencetak pesan sambutan dengan menggunakan argumen tersebut:
“`pythondef sapa(nama):print(“Halo,”, nama, “Selamat datang!”)“`
Dalam contoh di atas, kita mendefinisikan fungsi “sapa” yang menerima argumen “nama”. Ketika fungsi “sapa” dipanggil dengan sebuah argumen, pesan sambutan akan dicetak dengan menggabungkan argumen tersebut.
Sebagai contoh, kita dapat memanggil fungsi “sapa” dengan argumen “John” seperti berikut:
“`pythonsapa(“John”)“`
Ketika kode di atas dieksekusi, pesan “Halo, John! Selamat datang!” akan dicetak.
Nilai Kembalian Fungsi
Fungsi dapat mengembalikan nilai atau output setelah dieksekusi. Nilai kembalian ini dapat digunakan di bagian program lain untuk melakukan operasi lebih lanjut. Untuk mengembalikan nilai dari fungsi, kita perlu menggunakan kata kunci “return” diikuti oleh nilai yang ingin dikembalikan.
Sebagai contoh, kita dapat menuliskan fungsi “kuadrat” yang menerima argumen “x” dan mengembalikan nilai kuadrat dari argumen tersebut:
“`pythondef kuadrat(x):return x ** 2“`
Dalam contoh di atas, kita mendefinisikan fungsi “kuadrat” yang menerima argumen “x”. Ketika fungsi “kuadrat” dipanggil dengan sebuah argumen, nilai kuadrat dari argumen tersebut akan dikembalikan menggunakan operator pangkat (**).
Sebagai contoh, kita dapat memanggil fungsi “kuadrat” dengan argumen 5 dan menyimpan hasilnya dalam variabel:
“`pythonhasil = kuadrat(5)print(hasil)“`
Ketika kode di atas dieksekusi, nilai kuadrat dari 5, yaitu 25, akan dicetak.
Dengan memahami cara mendefinisikan dan menggunakan fungsi, Anda dapat memisahkan blok kode menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola, serta menggunakan fungsi tersebut dalam program Anda untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
List
List adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan nilai dalam satu variabel. Nilai-nilai ini dapat berupa angka, teks, atau tipe data lainnya. Dalam sesi ini, kami akan membahas cara membuat, mengakses, dan memanipulasi elemen-elemen dalam sebuah list.
Membuat List
Untuk membuat sebuah list dalam Python, kita perlu menuliskan nilai-nilai yang ingin disimpan dalam list di dalam tanda kurung siku ([]), dipisahkan oleh tanda koma. Misalnya, jika kita ingin membuat sebuah list yang berisi angka 1, 2, dan 3, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonangka = [1, 2, 3]“`
Dalam contoh di atas, kita membuat sebuah list dengan nama “angka” yang berisi tiga angka. Sekarang, kita dapat menggunakan variabel “angka” untuk mengakses dan memanipulasi elemen-elemen dalam list tersebut.
Mengakses Elemen List
Untuk mengakses elemen dalam sebuah list, kita perlu menuliskan nama list diikuti oleh indeks elemen yang ingin diakses di dalam tanda kurung siku ([]). Indeks elemen dimulai dari 0 untuk elemen pertama, 1 untuk elemen kedua, dan seterusnya.
Sebagai contoh, jika kita ingin mengakses elemen pertama dalam list “angka” yang kita buat sebelumnya, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonprint(angka[0])“`
Ketika kode di atas dieksekusi, nilai angka pertama dalam list, yaitu 1, akan dicetak.
Memodifikasi Elemen List
Untuk memodifikasi nilai elemen dalam sebuah list, kita perlu menuliskan nama list diikuti oleh indeks elemen yang ingin dimodifikasi di dalam tanda kurung siku ([]), diikuti oleh tanda sama (=), dan nilai baru yang ingin kita berikan ke elemen tersebut.
Sebagai contoh, jika kita ingin mengubah nilai elemen kedua dalam list “angka” menjadi 5, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonangka[1] = 5“`
Sekarang, jika kita mencetak list “angka”, kita akan melihat bahwa nilai elemen kedua sudah berubah menjadi 5:
“`pythonprint(angka)“`
Output:
“`[1, 5, 3]“`
Menambahkan Elemen ke List
Untuk menambahkan elemen baru ke sebuah list, kita dapat menggunakan metode append(). Metode ini akan menambahkan elemen baru ke akhir list.
Sebagai contoh, jika kita ingin menambahkan angka 4 ke list “angka” yang kita buat sebelumnya, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonangka.append(4)“`
Sekarang, jika kita mencetak list “angka”, kita akan melihat bahwa elemen baru 4 sudah ditambahkan ke akhir list:
“`pythonprint(angka)“`
Output:
“`[1, 5, 3, 4]“`
Dengan memahami cara membuat, mengakses, dan memanipulasi elemen dalam sebuah list, Anda dapat menggunakan list untuk menyimpan dan mengolah sekumpulan nilai dalam program Python Anda.
Dictionary
Dictionary adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan pasangan kunci-nilai. Setiap pasangan kunci-nilai ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara kunci dan nilai yang terkait. Dalam sesi ini, kami akan membahas cara membuat, mengakses, dan memanipulasi pasangan kunci-nilai dalam sebuah dictionary.
Membuat Dictionary
Untuk membuat sebuah dictionary dalam Python, kita perlu menuliskan pasangan kunci-nilai di dalam tanda kurung kurawal ({}), dipisahkan oleh tanda koma. Setiap pasangan kunci-nilai ini terdiri dari sebuah kunci yang unik dan sebuah nilai yang terkait.
Sebagai contoh, jika kita ingin membuat sebuah dictionary yang berisi pasangan kunci-nilai untuk nama dan umur seseorang, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonorang = {“nama”: “John”, “umur”: 30}“`
Dalam contoh di atas, kita membuat sebuah dictionary dengan nama “orang” yang berisi pasangan kunci-nilai untuk nama dan umur. Sekarang, kita dapat menggunakan variabel “orang” untuk mengakses dan memanipulasi pasangan kunci-nilai dalam dictionary tersebut.
Mengakses Nilai dengan Kunci
Untuk mengakses nilai dengan kunci dalam sebuah dictionary, kita perlu menuliskan nama dictionary diikuti oleh kunci yang ingin diakses di dalam tanda kurung siku ([]).
Sebagai contoh, jika kita ingin mengakses nilai umur dalam dictionary “orang” yang kita buat sebelumnya, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonprint(orang[“umur”])“`
Ketika kode di atas dieksekusi, nilai umur dalam dictionary, yaitu 30, akan dicetak.
Memodifikasi Nilai dengan Kunci
Untuk memodifikasi nilai dengan kunci dalam sebuah dictionary, kita perlu menuliskan nama dictionary diikuti oleh kunci yang ingin dimodifikasi di dalam tanda kurung siku ([]), diikuti oleh tanda sama (=), dan nilai baru yang ingin kita berikan ke kunci tersebut.
Sebagai contoh, jika kita ingin mengubah nilai umur dalam dictionary “orang” menjadi 35, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonorang[“umur”] = 35“`
Sekarang, jika kita mencetak dictionary “orang”, kita akan melihat bahwa nilai umur sudah berubah menjadi 35:
“`pythonprint(orang)“`
Output:
“`{“nama”: “John”, “umur”: 35}“`
Menambahkan Pasangan Kunci-Nilai Baru
Untuk menambahkan pasangan kunci-nilai baru ke sebuah dictionary, kita dapat menuliskan nama dictionary diikuti oleh kunci baru di dalam tanda kurung siku ([]), diikuti oleh tanda sama (=), dan nilai baru yang ingin kita berikan ke kunci tersebut.
Sebagai contoh, jika kita ingin menambahkan pasangan kunci-nilai untuk alamat dalam dictionary “orang” yang kita buat sebelumnya, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonorang[“alamat”] = “Jl. Raya No. 123″“`
Sekarang, jika kita mencetak dictionary “orang”, kita akan melihat bahwa pasangan kunci-nilai baru untuk alamat sudah ditambahkan:
“`pythonprint(orang)“`
Output:
“`{“nama”: “John”, “umur”: 35, “alamat”: “Jl. Raya No. 123”}“`
Dengan memahami cara membuat, mengakses, dan memanipulasi pasangan kunci-nilai dalam sebuah dictionary, Anda dapat menggunakan dictionary untuk mengorganisasi dan mengakses data dalam program Python Anda.
Modul dan Package
Modul dan package adalah cara untuk mengatur kode Python menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terorganisir. Modul adalah file Python yang berisi definisi fungsi, kelas, dan variabel yang dapat digunakan di program lain. Package adalah direktori yang berisi satu atau lebih modul beserta file-file pendukungnya.
Membuat Modul
Untuk membuat modul dalam Python, kita perlu membuat sebuah file dengan ekstensi .py dan menuliskan definisi fungsi, kelas, atau variabel di dalamnya. Modul ini dapat digunakan di program lain dengan cara mengimpornya menggunakan kata kunci “import”.
Sebagai contoh, kita dapat membuat modul dengan nama “matematika.py” yang berisi definisi fungsi untuk operasi matematika:
“`python# matematika.py
def tambah(a, b):return a + b
def kurang(a, b):return a – b
def kali(a, b):return a * b
def bagi(a, b):return a / b“`
Dalam contoh di atas, kita membuat modul matematika.py yang berisi empat fungsi matematika. Sekarang, kita dapat menggunakan modul ini di program lain dengan mengimpornya menggunakan kata kunci “import”.
Import Modul
Untuk menggunakan modul dalam program Python, kita perlu mengimpornya menggunakan kata kunci “import” di bagian awal program. Setelah mengimpor modul, kita dapat menggunakan fungsi, kelas, atau variabel yang didefinisikan di dalamnya.
Sebagai contoh, jika kita ingin menggunakan fungsi tambah() dan kurang() yang didefinisikan dalam modul “matematika.py” yang kita buat sebelumnya, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonimport matematika
hasil_tambah = matematika.tambah(5, 3)hasil_kurang = matematika.kurang(5, 3)
print(hasil_tambah)print(hasil_kurang)“`
Ketika kode di atas dieksekusi, hasil penjumlahan 5 + 3 dan hasil pengurangan 5 – 3 akan dicetak.
Membuat Package
Untuk membuat package dalam Python, kita perlu membuat sebuah direktori dan menempatkan satu atau lebih modul di dalamnya. Direktori ini dapat memiliki struktur yang lebih dalam dengan sub-direktori dan modul-modul lainnya.
Sebagai contoh, kita dapat membuat package dengan nama “mymath” yang berisi modul “aritmatika.py” dengan definisi fungsi untuk operasi aritmatika:
“`mymath/__init__.pyaritmatika.py“`
Dalam contoh di atas, kita membuat sebuah direktori “mymath” yang berisi file “__init__.py” yang menjadikan direktori tersebut sebagai package, dan file “aritmatika.py” yang berisi definisi fungsi aritmatika. Sekarang, kita dapat menggunakan package dan modul ini di program lain dengan mengimpornya menggunakan kata kunci “import”.
Import Package dan Modul
Untuk menggunakan package dan modul dalam program Python, kita perlu mengimpor package dan modul yang ingin digunakan menggunakan kata kunci “import”. Setelah mengimpor package dan modul, kita dapat menggunakan fungsi, kelas, atau variabel yang didefinisikan di dalamnya.
Sebagai contoh, jika kita ingin menggunakan fungsi tambah() yang didefinisikan dalam modul “aritmatika.py” yang berada dalam package “mymath” yang kita buat sebelumnya, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonfrom mymath import aritmatika
hasil_tambah = aritmatika.tambah(5, 3)
print(hasil_tambah)“`
Ketika kode di atas dieksekusi, hasil penjumlahan 5 + 3 akan dicetak.
Dengan memahami cara membuat dan menggunakan modul dan package dalam Python, Anda dapat mengorganisir kode Anda menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terorganisir, serta menggunakan modul dan package tersebut di program Anda untuk melakukan operasi dan tugas-tugas tertentu.
Exception Handling
Exception handling digunakan untuk menangani pengecualian (exception) yang mungkin terjadi dalam program Python. Pengecualian adalah kondisi yang tidak biasa atau tidak diharapkan yang terjadi saat program dieksekusi.
Menangkap Pengecualian dengan Try-Except
Untuk menangani pengecualian, kita perlu menempatkan blok kode yang mungkin menyebabkan pengecualian di dalam blok try. Jika pengecualian terjadi, kita dapat menangkapnya dengan menggunakan blok except yang sesuai dengan jenis pengecualian yang ingin kita tangani.
Sebagai contoh, jika kita ingin membagi dua angka yang diinput oleh pengguna, kita perlu menangani pengecualian jika pengguna memasukkan angka nol. Kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythontry:angka1 = int(input(“Masukkan angka pertama: “))angka2 = int(input(“Masukkan angka kedua: “))hasil = angka1 / angka2print(“Hasil pembagian:”, hasil)except ZeroDivisionError:print(“Pembagian dengan angka nol tidak diperbolehkan.”)“`
Dalam contoh di atas, kita mencoba untuk mengkonversi input pengguna menjadi angka dan melakukan pembagian. Jika pengguna memasukkan angka nol, ZeroDivisionError akan terjadi dan blok except akan dijalankan, mencetak pesan yang sesuai.
Blok Else dan Finally
Kita juga dapat menggunakan blok else dan finally untuk menambahkan perilaku tambahan setelah blok try dan except.
Blok else akan dijalankan jika tidak ada pengecualian yang terjadi dalam blok try. Misalnya, jika kita ingin mencetak pesan jika pembagian berhasil dilakukan, kita dapat menambahkan blok else seperti ini:
“`pythontry:angka1 = int(input(“Masukkan angka pertama: “))angka2 = int(input(“Masukkan angka kedua: “))hasil = angka1 / angka2except ZeroDivisionError:print(“Pembagian dengan angka nol tidak diperbolehkan.”)else:print(“Pembagian berhasil dilakukan. Hasil:”, hasil)“`
Blok finally akan dijalankan baik jika pengecualian terjadi atau tidak. Misalnya, jika kita ingin menutup file setelah selesai digunakan, kita dapat menambahkan blok finally seperti ini:
“`pythontry:file = open(“data.txt”, “r”)# melakukan operasi pada fileexcept FileNotFoundError:print(“File tidak ditemukan.”)finally:file.close()“`
Dalam contoh di atas, blok finally akan menutup file “data.txt” setelah selesai melakukan operasi, baik pengecualian terjadi atau tidak.
Dengan memahami cara menangani pengecualian dengan try-except, serta menggunakan blok else dan finally, Anda dapat mengantisipasi dan menangani pengecualian yang mungkin terjadi dalam program Python Anda.
File Handling
File handling digunakan untuk membaca dan menulis file dalam program Python. Dalam sesi ini, kami akan membahas cara membuka file, membaca isi file, menulis ke file, dan menutup file setelah selesai digunakan.
Membuka File
Untuk membuka file dalam Python, kita perlu menggunakan fungsi open() dengan parameter nama file dan mode akses. Mode akses dapat berupa “r” (membaca), “w”(menulis), atau “a” (menambahkan).
Sebagai contoh, jika kita ingin membuka file dengan nama “data.txt” untuk membaca isinya, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonfile = open(“data.txt”, “r”)“`
Setelah kita membuka file, kita dapat melakukan operasi baca/tulis pada file tersebut.
Membaca Isi File
Untuk membaca isi file yang telah terbuka, kita dapat menggunakan metode read() pada objek file. Metode ini akan mengembalikan seluruh isi file sebagai sebuah string.
Sebagai contoh, jika kita ingin membaca isi file “data.txt” yang telah terbuka sebelumnya, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonisi = file.read()print(isi)“`
Ketika kode di atas dieksekusi, isi file “data.txt” akan dicetak.
Menulis ke File
Untuk menulis ke file yang telah terbuka, kita dapat menggunakan metode write() pada objek file. Metode ini akan menulis string yang diberikan ke file.
Sebagai contoh, jika kita ingin menulis teks “Halo, dunia!” ke file “data.txt” yang telah terbuka sebelumnya, kita dapat menuliskan kode berikut:
“`pythonfile.write(“Halo, dunia!”)“`
Setelah menulis ke file, perubahan tersebut belum akan di-save ke file secara permanen. Kita perlu menggunakan metode close() pada objek file untuk menutup file dan menyimpan perubahan.
Menutup File
Untuk menutup file yang telah terbuka, kita perlu menggunakan metode close() pada objek file. Metode ini akan menyimpan perubahan yang telah dilakukan dan membebaskan sumber daya yang digunakan oleh file.
Sebagai contoh, setelah selesai membaca dan menulis ke file “data.txt”, kita dapat menutup file tersebut dengan menuliskan kode berikut:
“`pythonfile.close()“`
Dengan memahami cara membuka, membaca, menulis, dan menutup file dalam program Python, Anda dapat menggunakan file handling untuk membaca dan menulis data ke file dalam program Anda.
Dalam artikel ini, kami telah memberikan contoh program Python yang sederhana namun komprehensif. Dengan mempelajari dan memahami contoh-contoh ini, Anda akan memiliki dasar yang kuat dalam pemrograman Python. Selamat mencoba!