Cara Menginstal Laravel: Panduan Lengkap untuk Pemula

Anda tertarik untuk mempelajari bagaimana menginstal Laravel? Pada artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara menginstal Laravel untuk pemula. Laravel adalah salah satu framework PHP yang paling populer dan banyak digunakan di dunia pengembangan web saat ini. Dengan mengikuti langkah-langkah yang kami berikan, Anda akan dapat menginstal Laravel dengan mudah dan mulai mengembangkan aplikasi web yang kuat.

Berikut adalah langkah-langkah yang akan kami bahas dalam panduan ini:

Persyaratan Sistem untuk Menginstal Laravel

Sebelum Anda menginstal Laravel, ada beberapa persyaratan sistem yang perlu Anda penuhi. Dalam sesi ini, kami akan menjelaskan persyaratan tersebut secara rinci dan memberikan panduan tentang cara memenuhinya.

Versi PHP yang Disarankan

Sebelum menginstal Laravel, penting untuk memastikan bahwa Anda memiliki versi PHP yang sesuai. Laravel membutuhkan PHP versi 7.3 atau yang lebih baru. Jika Anda menggunakan versi PHP yang lebih lama, Anda perlu memperbarui PHP Anda sebelum melanjutkan.

Untuk memeriksa versi PHP Anda, Anda dapat membuka terminal atau command prompt dan mengetikkan perintah berikut:

php --version

Jika versi PHP Anda tidak memenuhi persyaratan Laravel, Anda perlu menginstal versi yang lebih baru. Anda dapat mengunjungi situs resmi PHP (php.net) untuk mengunduh dan menginstal versi terbaru PHP.

Ekstensi PHP yang Diperlukan

Laravel juga membutuhkan beberapa ekstensi PHP yang diperlukan agar dapat berfungsi dengan baik. Beberapa ekstensi yang diperlukan termasuk:

  • BCMath
  • Ctype
  • JSON
  • Mbstring
  • OpenSSL
  • PDO
  • Tokenizer
  • XML

Anda dapat memeriksa apakah ekstensi ini sudah diinstal di sistem Anda dengan menjalankan perintah berikut:

php -m

Jika salah satu ekstensi yang diperlukan belum terinstal, Anda perlu menginstalnya sebelum melanjutkan dengan instalasi Laravel. Untuk menginstal ekstensi PHP, Anda dapat menggunakan manajer paket PHP seperti pecl atau composer.

Persyaratan Server Web

Laravel dapat dijalankan pada berbagai server web, termasuk Apache dan Nginx. Namun, tergantung pada server web yang Anda gunakan, ada beberapa konfigurasi yang perlu Anda perhatikan.

Jika Anda menggunakan Apache, pastikan mod_rewrite telah diaktifkan. Mod_rewrite diperlukan untuk mengaktifkan URL yang bersih dalam aplikasi Laravel.

Jika Anda menggunakan Nginx, Anda perlu mengkonfigurasi server blok untuk mengarahkan semua permintaan ke file index.php dalam folder publik proyek Laravel.

Setelah memeriksa dan memenuhi semua persyaratan sistem, Anda siap untuk melanjutkan ke langkah berikutnya dalam panduan menginstal Laravel.

Menginstal Composer

Sebelum Anda dapat menginstal Laravel, Anda perlu menginstal Composer. Composer adalah alat manajemen paket PHP yang digunakan untuk mengelola dependensi dalam proyek Laravel.

Mengunduh dan Menginstal Composer

Untuk mengunduh Composer, Anda dapat mengunjungi situs resmi Composer (getcomposer.org) dan mengikuti instruksi di sana. Ada dua cara untuk menginstal Composer: menggunakan installer Windows atau menggunakan perintah shell.

Jika Anda menggunakan Windows, Anda dapat mengunduh dan menjalankan installer Composer. Setelah selesai, Composer akan tersedia sebagai perintah global di sistem Anda.

Jika Anda menggunakan sistem operasi lain seperti Linux atau macOS, Anda dapat menginstal Composer menggunakan perintah shell. Buka terminal atau command prompt dan jalankan perintah berikut:

php -r "copy('https://getcomposer.org/installer', 'composer-setup.php');"
php composer-setup.php
php -r "unlink('composer-setup.php');"

Dengan menjalankan perintah-perintah tersebut, Composer akan diunduh dan diinstal di sistem Anda.

Verifikasi Instalasi Composer

Setelah menginstal Composer, Anda dapat memverifikasi instalasi dengan menjalankan perintah berikut di terminal atau command prompt:

composer --version

Jika instalasi berhasil, Anda akan melihat versi Composer yang terinstal.

Sekarang, setelah Composer terinstal, Anda siap untuk melanjutkan ke langkah selanjutnya dalam proses menginstal Laravel.

Menginstal Laravel Menggunakan Composer

Setelah Anda menginstal Composer, langkah berikutnya adalah menginstal Laravel menggunakan Composer. Dalam sesi ini, kami akan menjelaskan langkah-langkah rinci tentang cara menginstal Laravel dengan menggunakan Composer.

Membuat Proyek Laravel Baru

Untuk membuat proyek Laravel baru, buka terminal atau command prompt dan arahkan ke direktori tempat Anda ingin menyimpan proyek Laravel. Kemudian, jalankan perintah berikut:

composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama-proyek-anda

Gantilah ‘nama-proyek-anda’ dengan nama yang ingin Anda berikan pada proyek Laravel Anda. Composer akan mengunduh dan menginstal paket-paket yang diperlukan, serta membuat struktur awal proyek Laravel.

Jalankan Server Pengembangan Lokal

Setelah proses instalasi selesai, Anda dapat menjalankan server pengembangan lokal untuk melihat proyek Laravel Anda secara langsung. Masih di terminal atau command prompt, arahkan ke direktori proyek Laravel Anda dan jalankan perintah berikut:

php artisan serve

Ini akan menjalankan server pengembangan lokal dan memberikan URL tempat Anda dapat mengakses proyek Laravel Anda melalui browser.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda telah berhasil menginstal Laravel menggunakan Composer dan siap untuk mulai mengembangkan aplikasi web Anda.

Konfigurasi Database

Setelah Anda berhasil menginstal Laravel, langkah berikutnya adalah mengkonfigurasi koneksi database untuk proyek Anda. Dalam sesi ini, kami akan menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengkonfigurasi file .env dan menghubungkan Laravel dengan database MySQL atau SQLite.

File .env

File .env adalah file konfigurasi yang menyimpan pengaturan lingkungan untuk proyek Laravel Anda. File ini berisi informasi seperti pengaturan database, pengaturan cache, dan pengaturan lainnya yang spesifik untuk lingkungan Anda.

Salin file .env.example dan ubah namanya menjadi .env. Anda dapat melakukannya dengan menjalankan perintah berikut di terminal atau command prompt:

cp .env.example .env

Buka file .env menggunakan editor teks favorit Anda. Di dalam file, Anda akan menemukan beberapa variabel yang perlu Anda konfigurasi.

Pengaturan Database

Di dalam file .env, cari bagian yang berhubungan dengan pengaturan database. Defaultnya, pengaturan database menggunakan SQLite. Jika Anda ingin menggunakan MySQL, Anda perlu mengubah pengaturan sesuai dengan koneksi database MySQL Anda.

Berikut adalah contoh pengaturan database untuk MySQL:

DB_CONNECTION=mysqlDB_HOST=127.0.0.1DB_PORT=3306DB_DATABASE=nama_database_andaDB_USERNAME=username_mysql_andaDB_PASSWORD=password_mysql_anda

Ubah variabel-variabel tersebut sesuai dengan pengaturan database MySQL Anda. Pastikan Anda telah membuat database terlebih dahulu se

Konfigurasi Database (lanjutan)

Setelah Anda berhasil mengubah pengaturan database, simpan file .env.

Generate Kunci Aplikasi

Sebelum menggunakan aplikasi Laravel, Anda perlu menghasilkan kunci aplikasi yang unik. Di dalam file .env, cari variabel APP_KEY. Jika belum ada, jalankan perintah berikut di terminal atau command prompt:

php artisan key:generate

Perintah ini akan menghasilkan kunci aplikasi dan mengisi variabel APP_KEY di file .env dengan nilai yang dihasilkan.

Sekarang, setelah Anda mengonfigurasi file .env dan menghasilkan kunci aplikasi, Laravel siap untuk terhubung ke database yang telah Anda konfigurasi.

Menggunakan Artisan Command Line Interface

Artisan adalah antarmuka baris perintah yang disediakan oleh Laravel. Dalam sesi ini, kami akan menjelaskan beberapa perintah Artisan yang penting dan akan membantu Anda dalam pengembangan aplikasi Laravel.

Menjalankan Perintah Artisan

Untuk menjalankan perintah Artisan, buka terminal atau command prompt dan arahkan ke direktori proyek Laravel Anda.

Perintah Artisan umumnya memiliki format sebagai berikut:

php artisan nama_perintah

Contoh perintah Artisan adalah:

php artisan migrate

Perintah ini digunakan untuk menjalankan migrasi database. Migrasi adalah cara untuk mengelola skema database Anda dalam proyek Laravel.

Selain itu, ada banyak perintah Artisan lain yang dapat Anda gunakan, seperti membuat controller, membuat model, menjalankan server pengembangan lokal, dan banyak lagi. Anda dapat menemukan daftar lengkap perintah Artisan dan penjelasannya di dokumentasi resmi Laravel.

Mengelola Dependensi dengan Composer

Dalam pengembangan aplikasi Laravel, Anda mungkin perlu menggunakan paket-paket atau dependensi eksternal. Composer memungkinkan Anda mengelola dependensi dalam proyek Laravel dengan mudah. Dalam sesi ini, kami akan menjelaskan cara menggunakan Composer untuk menambahkan, memperbarui, dan menghapus dependensi dalam proyek Laravel Anda.

Menambahkan Paket Baru

Untuk menambahkan paket baru ke proyek Laravel menggunakan Composer, buka terminal atau command prompt dan arahkan ke direktori proyek Laravel Anda.

Jalankan perintah berikut:

composer require nama_paket

Gantilah ‘nama_paket’ dengan nama paket yang ingin Anda tambahkan. Composer akan mengunduh paket tersebut dan memasangnya dalam proyek Laravel Anda.

Setelah paket terpasang, Anda dapat menggunakannya dalam proyek Laravel Anda dengan mengimpor namespace dan menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh paket tersebut.

Memperbarui Paket yang Ada

Selama pengembangan proyek Laravel, mungkin ada pembaruan pada paket yang telah Anda pasang sebelumnya. Untuk memperbarui paket-paket tersebut, buka terminal atau command prompt dan arahkan ke direktori proyek Laravel Anda.

Jalankan perintah berikut:

composer update

Perintah ini akan memeriksa pembaruan untuk semua paket yang terdaftar dalam file composer.json Anda dan memperbarui versi paket yang ada ke versi terbaru yang tersedia.

Menghapus Paket yang Tidak Diperlukan

Jika Anda tidak lagi memerlukan paket yang telah Anda pasang sebelumnya, Anda dapat menghapusnya menggunakan Composer.

Buka terminal atau command prompt dan arahkan ke direktori proyek Laravel Anda. Jalankan perintah berikut:

composer remove nama_paket

Gantilah ‘nama_paket’ dengan nama paket yang ingin Anda hapus. Composer akan menghapus paket tersebut dari proyek Laravel Anda.

Dengan menggunakan Composer, Anda dapat dengan mudah mengelola dependensi dalam proyek Laravel Anda dan memastikan bahwa semua paket yang Anda gunakan selalu dalam versi yang terbaru.

Routing dan Views

Routing dan views merupakan komponen penting dalam pengembangan aplikasi web. Dalam sesi ini, kami akan menjelaskan cara mengatur routing dalam Laravel dan membuat tampilan (views) untuk halaman web Anda.

Routing

Routing digunakan untuk menentukan bagaimana aplikasi Laravel Anda menangani permintaan HTTP yang masuk. Dalam Laravel, file yang bertanggung jawab untuk routing adalah file routes/web.php.

Di dalam file ini, Anda dapat mendefinisikan rute-rute yang akan digunakan dalam aplikasi Laravel Anda.

Contoh penggunaan routing dalam Laravel:

Route::get('/', function () {return view('welcome');});

Pada contoh di atas, kita mendefinisikan rute untuk URL root (/) yang akan mengarahkan ke tampilan welcome.

Selain menggunakan fungsi Closure, Anda juga dapat mengarahkan rute ke metode dalam controller. Ini memungkinkan Anda untuk memisahkan logika routing dari logika bisnis aplikasi Anda.

Views

Views (tampilan) digunakan untuk menampilkan halaman web kepada pengguna. Dalam Laravel, views disimpan dalam direktori resources/views.

Untuk membuat view baru, buka terminal atau command prompt dan arahkan ke direktori proyek Laravel Anda. Jalankan perintah berikut:

php artisan make:view nama_view

Gantilah ‘nama_view’ dengan nama yang ingin Anda berikan pada view tersebut. Laravel akan membuat file view baru dengan nama yang Anda tentukan dalam direktori resources/views.

Setelah membuat view, Anda dapat mengatur konten HTML yang ingin ditampilkan dalam view tersebut.

Dalam file routes/web.php, Anda dapat mengarahkan rute ke view yang telah Anda buat menggunakan fungsi view().

Contoh penggunaan view dalam Laravel:

Route::get('/', function () {return view('welcome');});

Pada contoh di atas, kita mengarahkan rute untuk URL root (/) ke view dengan nama welcome.

Dengan mengatur routing dan membuat views yang sesuai, Anda dapat membuat halaman-halaman web yang interaktif dan menarik dalam aplikasi Laravel Anda.

Menggunakan Eloquent ORM

Eloquent adalah ORM (Object-Relational Mapping) yang disediakan oleh Laravel. ORM memungkinkan Anda untuk berinteraksi dengan database menggunakan objek-objek dalam kode PHP Anda, tanpa perlu menulis kueri SQL secara langsung.

Pengaturan Model dan Migrasi

Sebelum Anda dapat menggunakan Eloquent, Anda perlu mengatur model dan migrasi terkait dengan tabel database yang ingin Anda akses. Model merepresentasikan entitas dalam aplikasi Laravel Anda, sementara migrasi digunakan untuk membuat skema tabel dan memperbarui skema jika diperlukan.

Untuk membuat model dan migrasi baru, buka terminal atau command prompt dan arahkan ke direktori proyek Laravel Anda.

php artisan make:model NamaModel -m

Gantilah ‘NamaModel’ dengan nama model yang Anda inginkan. Op -m digunakan untuk membuat migrasi terkait dengan model tersebut.

Setelah menjalankan perintah tersebut, Laravel akan membuat file model dan migrasi baru sesuai dengan nama yang Anda tentukan.

Menggunakan Eloquent

Setelah Anda mengatur model dan migrasi, Anda dapat menggunakan Eloquent untuk berinteraksi dengan database.

Contoh penggunaan Eloquent:

$data = NamaModel::find(1);

$data->field = 'Nilai Baru';$data->save();

Pada contoh di atas, kita menggunakan metode find() untuk mengambil data dari tabel dengan ID 1 menggunakan model NamaModel. Kemudian, kita mengubah nilai kolom field dan menyimpan perubahan tersebut ke dalam database.

Anda juga dapat menggunakan berbagai metode Eloquent lainnya untuk melakukan oper

Menggunakan Eloquent ORM (lanjutan)

Anda juga dapat menggunakan berbagai metode Eloquent lainnya untuk melakukan operasi seperti menyimpan data baru, menghapus data, melakukan penggabungan (join), dan banyak lagi. Eloquent menyediakan antarmuka yang kuat untuk berinteraksi dengan database dalam proyek Laravel Anda.

Membuat dan Menggunakan Middleware

Middleware digunakan untuk memproses permintaan HTTP sebelum mencapai rute yang ditentukan. Dalam sesi ini, kami akan menjelaskan cara membuat middleware kustom dan menggunakan middleware bawaan Laravel.

Membuat Middleware Kustom

Untuk membuat middleware kustom, buka terminal atau command prompt dan arahkan ke direktori proyek Laravel Anda.

Jalankan perintah berikut:

php artisan make:middleware NamaMiddleware

Gantilah ‘NamaMiddleware’ dengan nama middleware yang Anda inginkan. Laravel akan membuat file middleware baru dengan nama yang Anda tentukan dalam direktori app/Http/Middleware.

Dalam file middleware, Anda dapat menentukan logika yang akan dilakukan sebelum atau setelah permintaan HTTP melewati middleware.

Menggunakan Middleware

Setelah Anda membuat middleware, Anda dapat menerapkannya dalam rute yang ada dalam aplikasi Laravel Anda.

Contoh penggunaan middleware dalam Laravel:

Route::get('/', function () {//})->middleware('nama_middleware');

Pada contoh di atas, middleware dengan nama ‘nama_middleware’ akan diterapkan pada rute yang didefinisikan.

Anda juga dapat menerapkan middleware pada grup rute atau pada level controller.

Middleware memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai tugas sebelum atau setelah permintaan HTTP mencapai rute yang ditentukan. Anda dapat menggunakan middleware untuk memvalidasi permintaan, mengatur otorisasi, menangani sesi pengguna, dan melakukan banyak tugas lainnya yang diperlukan dalam pengembangan aplikasi web.

Menerapkan Keamanan pada Aplikasi Laravel

Keamanan adalah aspek penting dalam pengembangan aplikasi web. Dalam sesi terakhir ini, kami akan membahas cara menerapkan beberapa langkah keamanan pada aplikasi Laravel, termasuk proteksi terhadap serangan CSRF dan XSS.

Proteksi Terhadap Serangan CSRF

Untuk melindungi aplikasi Laravel Anda dari serangan CSRF (Cross-Site Request Forgery), Laravel menyediakan fitur proteksi CSRF yang mudah digunakan.

Untuk menggunakan proteksi CSRF, pastikan bahwa middleware VerifyCsrfToken telah diaktifkan dalam aplikasi Laravel Anda.

Middleware VerifyCsrfToken secara otomatis memeriksa token CSRF pada setiap permintaan POST, PUT, PATCH, dan DELETE yang dikirim ke aplikasi Anda.

Token CSRF harus disertakan dalam formulir HTML Anda menggunakan bantuan fungsi csrf_field().

Contoh penggunaan proteksi CSRF dalam formulir Laravel:

<form method="POST" action="/proses">@csrf<!-- Isi formulir --></form>

Dengan menggunakan csrf_field(), Laravel akan memasukkan token CSRF ke dalam formulir Anda. Middleware VerifyCsrfToken akan memeriksa kecocokan token CSRF pada saat permintaan diproses.

Proteksi Terhadap Serangan XSS

Untuk melindungi aplikasi Laravel Anda dari serangan XSS (Cross-Site Scripting), Laravel menyediakan bantuan yang kuat melalui fitur Blade templating engine.

Blade secara otomatis mengeksekusi escapement pada data yang ditampilkan dalam tampilan, sehingga mencegah serangan XSS.

Contoh penggunaan escapement dalam Blade:

<h1>{{ $judul }}</h1>

Pada contoh di atas, variabel $judul akan dieksekusi dengan escapement, sehingga karakter-karakter yang berpotensi berbahaya akan diubah menjadi karakter yang aman.

Dengan menggunakan Blade dan escapement, Anda dapat dengan mudah melindungi aplikasi Laravel Anda dari serangan XSS dan memastikan bahwa data yang ditampilkan dalam tampilan aman untuk digunakan oleh pengguna.

Kesimpulan

Dalam panduan ini, kami telah memberikan panduan lengkap tentang cara menginstal Laravel dan mengembangkan aplikasi web menggunakan framework ini. Kami memulai dengan menjelaskan persyaratan sistem untuk menginstal Laravel, termasuk versi PHP yang disarankan, ekstensi PHP yang diperlukan, dan persyaratan server web.

Kami juga menjelaskan langkah-langkah untuk menginstal Composer, alat manajemen paket PHP yang digunakan dalam pengembangan proyek Laravel.

Selanjutnya, kami menguraikan langkah-langkah untuk menginstal Laravel menggunakan Composer dan mengkonfigurasi koneksi database untuk proyek Anda.

Kami juga membahas penggunaan Artisan CLI, pengelolaan dependensi dengan Composer, pengaturan routing dan views dalam Laravel, penggunaan Eloquent ORM, pembuatan dan penggunaan middleware, serta penerapan langkah-langkah keamanan pada aplikasi Laravel Anda.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda sekarang memiliki dasar yang kuat untuk memulai pengembangan aplikasi web menggunakan Laravel. Teruslah belajar dan eksplorasi fitur-fitur Laravel yang lebih lanjut untuk mengembangkan aplikasi yang kuat dan aman.

Jangan ragu untuk melihat dokumentasi resmi Laravel dan berpartisipasi dalam komunitas pengembang Laravel untuk mendapatkan informasi dan dukungan tambahan dalam perjalanan Anda dalam mengembangkan aplikasi web dengan Laravel.

Related video of Cara Menginstal Laravel: Panduan Lengkap untuk Pemula