Selamat datang di artikel blog ini yang akan memberikan panduan lengkap tentang cara membuat script HTML. Dalam dunia pengembangan web, kemampuan untuk membuat dan memahami script HTML adalah sangat penting. Script HTML merupakan bahasa markup yang digunakan untuk membangun struktur dan tampilan suatu halaman web. Dengan mempelajari cara membuat script HTML, Anda akan memiliki kemampuan untuk mengubah dan memodifikasi halaman web sesuai keinginan Anda.
Pada artikel ini, kami akan memberikan penjelasan mendalam tentang setiap langkah dalam pembuatan script HTML. Kami akan membahas berbagai elemen dasar HTML, sintaksis, atribut, dan banyak lagi. Dengan pembahasan yang komprehensif ini, Anda akan memiliki pemahaman yang kuat tentang cara membuat script HTML yang efektif dan profesional.
Pengenalan HTML
Pada bagian ini, kami akan memberikan pengenalan singkat tentang HTML, termasuk sejarah dan tujuan utamanya. HTML, singkatan dari HyperText Markup Language, adalah bahasa markup standar yang digunakan untuk membangun halaman web. HTML pertama kali diperkenalkan pada tahun 1991 oleh Tim Berners-Lee, seorang ilmuwan komputer di CERN. Tujuan utama HTML adalah memungkinkan penggunaan hyperlink untuk menghubungkan dokumen-dokumen dan membentuk struktur halaman web.
Untuk memulai penulisan script HTML, Anda perlu membuat sebuah dokumen HTML yang valid. Sebuah dokumen HTML dimulai dengan tag <!DOCTYPE html>
yang menentukan versi HTML yang digunakan. Setelah itu, Anda dapat menggunakan tag <html>
yang akan mengapit seluruh isi halaman web Anda. Isi halaman web biasanya terdiri dari dua bagian utama, yaitu <head>
dan <body>
.
Sejarah HTML
HTML pertama kali diperkenalkan pada tahun 1991 oleh Tim Berners-Lee, seorang ilmuwan komputer di CERN. Pada saat itu, HTML hanya memiliki beberapa elemen dasar seperti tag <p>
untuk paragraf dan tag <a>
untuk tautan. Namun, seiring berjalannya waktu, HTML terus berkembang dan versi-versi baru diperkenalkan dengan menambahkan fitur-fitur baru.
HTML2, yang diperkenalkan pada tahun 1995, memperkenalkan elemen-elemen seperti tabel, formulir, dan gambar. HTML3, yang diperkenalkan pada tahun 1997, memperkenalkan kemampuan untuk memodifikasi tampilan halaman web menggunakan CSS. HTML4, yang diperkenalkan pada tahun 1997, memperkenalkan elemen-elemen seperti lapisan (layers) dan iframe. Kemudian, HTML5, yang diperkenalkan pada tahun 2014, adalah versi terbaru HTML dengan banyak peningkatan dan fitur-fitur baru.
Struktur Dasar Dokumen HTML
Dalam pembuatan script HTML, Anda perlu memahami struktur dasar sebuah dokumen HTML. Sebuah dokumen HTML terdiri dari dua bagian utama, yaitu <head>
dan <body>
.
Bagian <head>
digunakan untuk menyimpan informasi-informasi terkait dengan halaman web Anda, seperti judul halaman, deskripsi, dan pengaturan lainnya. Tag <title>
digunakan untuk menentukan judul halaman web yang akan ditampilkan di bilah judul browser. Tag <meta>
digunakan untuk memberikan informasi-informasi metadata tentang halaman web, seperti deskripsi dan kata kunci. Anda juga dapat menambahkan tag <link>
untuk menghubungkan file CSS eksternal atau tag <script>
untuk menghubungkan file JavaScript eksternal.
Bagian <body>
adalah tempat Anda menuliskan konten utama halaman web Anda. Konten ini bisa berupa teks, gambar, tautan, tabel, formulir, dan elemen-elemen lainnya. Anda dapat menggunakan berbagai tag HTML untuk membentuk struktur dan tampilan halaman web yang diinginkan. Semua elemen yang dituliskan di dalam tag <body>
akan ditampilkan di halaman web Anda.
Elemen Dasar HTML
Pada sesi ini, kami akan mengajarkan Anda tentang elemen-elemen dasar HTML seperti tag, atribut, dan nilai. Elemen-elemen ini adalah komponen dasar yang digunakan untuk membangun struktur halaman web. Dengan memahami elemen-elemen dasar HTML, Anda akan dapat membuat halaman web yang terstruktur dan terorganisir dengan baik.
Tag HTML
Tag HTML adalah elemen-elemen yang digunakan untuk membentuk struktur halaman web. Setiap tag HTML dimulai dengan karakter “<" dan diakhiri dengan karakter ">“. Ada dua jenis tag HTML, yaitu tag yang memiliki tag penutup dan tag yang tidak memiliki tag penutup.
Tag yang memiliki tag penutup ditulis dalam format “<p>
digunakan untuk menandai paragraf, dan tag penutupnya adalah </p>
. Sedangkan tag yang tidak memiliki tag penutup ditulis dalam format “<br>
digunakan untuk membuat baris baru atau jeda di dalam teks.
Atribut HTML
Atribut HTML adalah informasi tambahan yang dapat ditambahkan ke dalam tag HTML. Atribut HTML memberikan nilai atau pengaturan tambahan untuk tag tertentu. Setiap atribut HTML ditulis di dalam tag dan memiliki format “nama_atribut=nilai_atribut”.
Contoh penggunaan atribut HTML adalah atribut src
pada tag <img>
untuk menentukan sumber gambar yang akan ditampilkan, atau atribut href
pada tag <a>
untuk menentukan tautan yang akan dibuka ketika pengguna mengkliknya.
Nilai HTML
Nilai HTML adalah konten atau isi yang ditampilkan di dalam tag HTML. Nilai HTML dapat berupa teks, angka, gambar, dan elemen-elemen lainnya. Nilai HTML ditulis di antara tag pembuka dan penutup. Misalnya, di dalam tag <p>
, Anda dapat menuliskan teks yang akan ditampilkan sebagai paragraf di halaman web Anda.
Menggunakan CSS dalam Script HTML
Dalam sesi ini, Anda akan belajar tentang pentingnya Cascading Style Sheets (CSS) dalam pembuatan script HTML. CSS adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengontrol tampilan halaman web, seperti warna, ukuran teks, tata letak, dan banyak lagi. Dengan menggunakan CSS, Anda dapat memisahkan antara struktur dan tampilan halaman web, sehingga memudahkan perubahan dan pemeliharaan.
Menghubungkan File CSS Eksternal
Salah satu cara untuk menggunakan CSS dalam script HTML adalah dengan menghubungkan file CSS eksternal. Dengan cara ini, Anda dapat menyimpan semua kode CSS dalam file terpisah yang dapat digunakan oleh banyak halaman web. Untuk menghubungkan file CSS eksternal, Anda dapat menggunakan tag <link>
di dalam tag <head>
halaman web Anda.
Tag <link>
memiliki atribut rel
yang digunakan untuk menentukan jenis file yang dihubungkan, atribut href
yang digunakan untuk menentukan lokasi file CSS eksternal, dan atribut type
yang digunakan untuk menentukan tipe konten file CSS.
Penggunaan CSS Internal
Selain menghubungkan file CSS eksternal, Anda juga dapat menggunakan CSS internal di dalam tag &
Penggunaan CSS Internal
Selain menghubungkan file CSS eksternal, Anda juga dapat menggunakan CSS internal di dalam tag <style>
di dalam tag <head>
halaman web Anda. Dengan cara ini, Anda dapat menuliskan kode CSS langsung di dalam halaman web tersebut.
Tag <style>
berfungsi sebagai wadah untuk menuliskan kode CSS internal. Anda dapat menuliskan berbagai aturan CSS di dalam tag ini, seperti pemilihan elemen yang ingin diubah tampilannya, pengaturan warna, ukuran teks, tata letak, dan lain-lain. Setelah menuliskan kode CSS internal, halaman web akan mengikuti aturan CSS yang telah ditentukan.
Penggunaan CSS Inline
Selain menggunakan CSS eksternal dan internal, Anda juga dapat menggunakan CSS inline di dalam atribut HTML. Dengan cara ini, Anda dapat memberikan gaya langsung ke elemen HTML tertentu tanpa perlu menulis kode CSS terpisah atau di dalam tag <style>
.
Untuk menggunakan CSS inline, Anda perlu menambahkan atribut style
di dalam tag HTML yang ingin diubah tampilannya. Misalnya, untuk mengubah warna teks menjadi merah, Anda dapat menambahkan atribut style="color: red;"
di dalam tag tersebut.
Membuat Tautan dan Gambar
Bagian ini akan membahas cara membuat tautan dan menampilkan gambar dalam script HTML. Tautan dan gambar adalah elemen penting dalam sebuah halaman web, karena memberikan interaksi dan visualisasi yang lebih menarik bagi pengguna.
Membuat Tautan
Untuk membuat tautan dalam script HTML, Anda dapat menggunakan tag <a>
. Tag <a>
memiliki atribut href
yang digunakan untuk menentukan URL atau lokasi yang akan dibuka ketika pengguna mengklik tautan.
Contoh penggunaan tag <a>
adalah sebagai berikut:
<a href="https://www.contohwebsite.com">Ini adalah tautan</a>
Dalam contoh di atas, saat pengguna mengklik teks "Ini adalah tautan", halaman web akan membuka URL "https://www.contohwebsite.com".
Menampilkan Gambar
Untuk menampilkan gambar dalam script HTML, Anda dapat menggunakan tag <img>
. Tag <img>
memiliki atribut src
yang digunakan untuk menentukan sumber gambar yang akan ditampilkan.
Contoh penggunaan tag <img>
adalah sebagai berikut:
<img src="gambar.jpg" alt="Ini adalah gambar">
Dalam contoh di atas, gambar dengan nama file "gambar.jpg" akan ditampilkan di halaman web. Atribut alt
digunakan untuk memberikan deskripsi alternatif tentang gambar tersebut, yang akan ditampilkan jika gambar tidak dapat ditampilkan.
Membuat Tabel
Tabel adalah elemen penting dalam struktur halaman web. Tabel digunakan untuk menyusun data dalam bentuk baris dan kolom, sehingga memudahkan pengorganisasian informasi. Dalam sesi ini, kami akan membahas cara membuat tabel dengan menggunakan tag <table>
, <tr>
, <td>
, dan sebagainya.
Membuat Tabel
Untuk membuat tabel dalam script HTML, Anda perlu menggunakan tag <table>
sebagai wadah utama tabel. Di dalam tag <table>
, Anda dapat menambahkan tag <tr>
untuk membuat baris tabel, dan tag <td>
untuk membuat sel atau kolom dalam baris tersebut.
Contoh penggunaan tag <table>
, <tr>
, dan <td>
adalah sebagai berikut:
<table><tr><td>Kolom 1</td><td>Kolom 2</td></tr><tr><td>Kolom 3</td><td>Kolom 4</td></tr></table>
Dalam contoh di atas, sebuah tabel dengan dua baris dan dua kolom akan dibuat. Setiap sel dalam tabel ditentukan oleh tag <td>
. Anda dapat menambahkan lebih banyak baris atau kolom dengan menambahkan tag <tr>
dan <td>
sesuai kebutuhan.
Menggabungkan Sel dan Menambahkan Judul pada Tabel
Di dalam tabel, Anda juga dapat menggabungkan sel-sel untuk membentuk sel yang lebih besar, atau menambahkan judul pada tabel. Untuk menggabungkan sel, Anda dapat menggunakan atribut rowspan
atau colspan
pada tag <td>
.
Contoh penggunaan atribut rowspan
dan colspan
adalah sebagai berikut:
<table><tr><td rowspan="2">Kolom 1</td><td>Kolom 2</td></tr><tr><td colspan="2">Kolom 3 dan 4</td></tr></table>
Dalam contoh di atas, sel pertama pada baris pertama digabungkan dengan sel pada baris kedua menggunakan atribut rowspan="2"
. Sel ketiga pada baris kedua digabungkan dengan sel keempat menggunakan atribut colspan="2"
. Hal ini memungkinkan pembentukan tampilan tabel yang lebih kompleks dan terstruktur.
Membuat Formulir
Formulir adalah cara interaktif yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan data ke server. Dalam sesi ini, kami akan membahas cara membuat formulir dalam script HTML, termasuk penggunaan tag <input>
, <select>
, dan <textarea>
.
Membuat Formulir
Untuk membuat formulir dalam script HTML, Anda perlu menggunakan tag <form>
sebagai wadah utama formulir. Di dalam tag <form>
, Anda dapat menambahkan elemen-elemen formulir seperti tag <input>
, <select>
, dan <textarea>
.
Contoh penggunaan tag <form>
adalah sebagai berikut:
<form action="proses.php" method="POST"><label for="nama">Nama:</label><input type="text" id="nama" name="nama"><input type="submit" value="Kirim"></form>
Dalam contoh di atas, sebuah formulir dengan input teks dan tombol submit akan dibuat. Atribut action
digunakan untuk menentukan URL atau lokasi yang akan menerima data formulir, dan atribut method
digunakan untuk menentukan metode pengiriman data formulir, yaitu POST atau GET.
Elemen Input
Elemen input adalah salah satu elemen formulir yang paling umum digunakan. Elemen input digunakan untuk menerima input dari pengguna, seperti teks, angka, tanggal, dan lain-lain.
Elemen Input
Elemen input adalah salah satu elemen formulir yang paling umum digunakan. Elemen input digunakan untuk menerima input dari pengguna, seperti teks, angka, tanggal, dan lain-lain. Untuk menggunakan elemen input, Anda perlu menentukan jenis input yang diinginkan dengan menggunakan atribut type
.
Contoh penggunaan elemen input adalah sebagai berikut:
<label for="nama">Nama:</label><input type="text" id="nama" name="nama">
Dalam contoh di atas, elemen input dengan tipe "text" akan digunakan untuk menerima input teks dari pengguna. Atribut id
digunakan untuk memberikan identifikasi unik pada elemen input, sedangkan atribut name
digunakan untuk memberikan nama pada elemen input, yang akan digunakan saat mengirimkan data formulir ke server.
Elemen Select
Elemen select digunakan untuk membuat kotak dropdown atau dropdown list dalam formulir. Elemen select dapat digunakan untuk memilih satu opsi dari beberapa opsi yang tersedia.
Contoh penggunaan elemen select adalah sebagai berikut:
<label for="hobi">Hobi:</label><select id="hobi" name="hobi"><option value="membaca">Membaca</option><option value="menulis">Menulis</option><option value="berenang">Berenang</option></select>
Dalam contoh di atas, elemen select akan menampilkan tiga opsi yang dapat dipilih oleh pengguna: "Membaca", "Menulis", dan "Berenang". Atribut value
pada setiap opsi digunakan untuk menentukan nilai yang akan dikirimkan ke server saat formulir dikirimkan.
Elemen Textarea
Elemen textarea digunakan untuk membuat area teks dengan lebih dari satu baris. Elemen textarea digunakan untuk menerima input teks yang lebih panjang, seperti komentar atau pesan.
Contoh penggunaan elemen textarea adalah sebagai berikut:
<label for="pesan">Pesan:</label><textarea id="pesan" name="pesan" rows="4" cols="40"></textarea>
Dalam contoh di atas, elemen textarea akan menampilkan area teks dengan empat baris dan empat puluh kolom. Atribut rows
digunakan untuk menentukan jumlah baris yang akan ditampilkan, sedangkan atribut cols
digunakan untuk menentukan jumlah kolom yang akan ditampilkan.
Membuat Menu Navigasi
Menu navigasi adalah elemen penting yang memungkinkan pengguna berpindah antara halaman web. Dalam sesi ini, kami akan membahas cara membuat menu navigasi yang responsif dan menarik menggunakan tag <ul>
dan <li>
.
Membuat Menu Navigasi dengan Tag <ul>
Untuk membuat menu navigasi dengan tag <ul>
, Anda perlu menggunakan tag <ul>
sebagai wadah utama menu navigasi. Di dalam tag <ul>
, Anda dapat menambahkan tag <li>
untuk setiap item menu.
Contoh penggunaan tag <ul>
dan <li>
adalah sebagai berikut:
<ul><li><a href="beranda.html">Beranda</a></li><li><a href="tentang.html">Tentang</a></li><li><a href="layanan.html">Layanan</a></li><li><a href="kontak.html">Kontak</a></li></ul>
Dalam contoh di atas, sebuah menu navigasi dengan empat item menu akan dibuat. Setiap item menu ditentukan oleh tag <li>
, dan tautan menu ditentukan oleh tag <a>
di dalamnya. Saat pengguna mengklik tautan menu, halaman web akan membuka URL yang ditentukan dalam atribut href
.
Membuat Menu Navigasi Responsif
Untuk membuat menu navigasi yang responsif, Anda dapat menggunakan CSS dan media queries. Media queries memungkinkan Anda untuk mengubah tampilan halaman web berdasarkan ukuran layar pengguna.
Contoh penggunaan media queries untuk membuat menu navigasi responsif adalah sebagai berikut:
@media only screen and (max-width: 600px) {ul {display: none;}.menu-toggle {display: block;}}
Dalam contoh di atas, ketika lebar layar kurang dari atau sama dengan 600 piksel, menu navigasi akan disembunyikan menggunakan CSS dengan menetapkan properti display: none;
pada elemen <ul>
. Sebagai gantinya, sebuah tombol toggle menu akan ditampilkan dengan menggunakan kelas .menu-toggle
yang dapat diklik oleh pengguna.
Dengan menggunakan media queries, Anda dapat mengatur tampilan menu navigasi yang sesuai dengan berbagai ukuran layar, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengakses menu navigasi pada perangkat mereka.
Membuat Efek Animasi
Animasi dapat memberikan sentuhan kreatif pada halaman web Anda. Dalam sesi ini, kami akan membahas cara membuat efek animasi sederhana menggunakan CSS dan JavaScript.
Menggunakan CSS untuk Animasi
Anda dapat menggunakan CSS untuk membuat efek animasi sederhana pada elemen-elemen halaman web. Dalam CSS, Anda dapat menggunakan aturan @keyframes
untuk mendefinisikan animasi, dan properti animation
untuk menerapkan animasi pada elemen.
Contoh penggunaan CSS untuk animasi adalah sebagai berikut:
@keyframes fade-in {0% { opacity: 0; }100% { opacity: 1; }}
.fade-in-element {animation: fade-in 2s;}
Dalam contoh di atas, animasi "fade-in" akan didefinisikan dengan menggunakan aturan @keyframes
. Animasi ini akan mengubah tingkat kejelasan elemen dari 0% ke 100% selama 2 detik. Kemudian, animasi ini akan diterapkan pada elemen dengan kelas "fade-in-element" menggunakan properti animation
.
Menggunakan JavaScript untuk Animasi
Anda juga dapat menggunakan JavaScript untuk membuat efek animasi yang lebih kompleks pada halaman web. Dalam JavaScript, Anda dapat menggunakan fungsi-fungsi seperti setTimeout
dan setInterval
untuk mengatur waktu dan interval pada animasi.
Contoh penggunaan JavaScript untuk animasi adalah sebagai berikut:
function slideIn(element) {var position = -100;var id = setInterval(frame, 10);function frame() {if (position == 0) {clearInterval(id);} else {position++;element.style.left = position + 'px';}}}
Dalam contoh di atas, fungsi slideIn
akan menggeser elemen dari posisi -100 piksel ke posisi 0 piksel dengan menggunakan properti left
. Perubahan posisi elemen akan terjadi setiap 10 milidetik. Fungsi ini dapat dipanggil saat diperlukan untuk menganimasikan elemen.
Membuat Halaman Responsif
Dalam dunia yang semakin mobile, penting untuk membuat halaman web yang responsif. Halaman web yang responsif akan menyes
Membuat Halaman Responsif
Dalam dunia yang semakin mobile, penting untuk membuat halaman web yang responsif. Halaman web yang responsif akan menyesuaikan tampilannya dengan baik pada berbagai perangkat, mulai dari desktop hingga smartphone. Dalam sesi ini, kami akan membahas cara membuat halaman web yang responsif dengan menggunakan teknik seperti media queries dan viewport.
Penggunaan Media Queries
Media queries adalah fitur CSS yang memungkinkan Anda untuk mengubah tampilan halaman web berdasarkan ukuran layar pengguna. Dengan menggunakan media queries, Anda dapat menyesuaikan tata letak, ukuran, dan gaya elemen-elemen halaman web sesuai dengan ukuran layar yang digunakan.
Contoh penggunaan media queries untuk membuat halaman web responsif adalah sebagai berikut:
@media only screen and (max-width: 768px) {.container {width: 100%;padding: 20px;}.header {font-size: 24px;}}
Dalam contoh di atas, ketika lebar layar kurang dari atau sama dengan 768 piksel, elemen dengan kelas "container" akan memiliki lebar 100% dan padding 20 piksel. Elemen dengan kelas "header" akan memiliki ukuran font 24 piksel. Dengan menggunakan media queries, Anda dapat mengatur tampilan halaman web yang sesuai dengan berbagai ukuran layar, sehingga pengguna dapat dengan nyaman mengakses halaman web Anda dari perangkat apa pun.
Penggunaan Viewport
Viewport adalah area yang terlihat oleh pengguna di layar perangkat mereka. Saat membuat halaman web responsif, penting untuk menggunakan meta tag viewport untuk mengatur viewport secara tepat. Meta tag viewport memberikan instruksi kepada peramban tentang cara menampilkan halaman web pada perangkat.
Contoh penggunaan meta tag viewport adalah sebagai berikut:
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
Dalam contoh di atas, meta tag viewport akan mengatur lebar viewport sesuai dengan lebar perangkat dengan menggunakan nilai "device-width". Properti initial-scale=1.0
menentukan tingkat zoom awal halaman web. Dengan menggunakan meta tag viewport, halaman web Anda akan ditampilkan dengan baik pada berbagai perangkat dengan mengatur viewport secara tepat.
Menerapkan Prinsip SEO pada Script HTML
Terakhir, kami akan membahas pentingnya menerapkan prinsip SEO pada script HTML Anda. SEO, singkatan dari Search Engine Optimization, adalah rangkaian teknik yang digunakan untuk meningkatkan visibilitas halaman web Anda di mesin pencari seperti Google.
Penggunaan Tag Heading
Tag heading, yaitu tag <h1>
, <h2>
, <h3>
, dan seterusnya, digunakan untuk menandai judul dan subjudul halaman web. Mesin pencari memberikan bobot yang lebih tinggi pada teks yang diberi tag heading, sehingga penggunaan yang tepat dari tag heading dapat membantu meningkatkan optimasi SEO halaman web Anda.
Contoh penggunaan tag heading adalah sebagai berikut:
<h1>Ini adalah judul utama</h1><h2>Ini adalah subjudul</h2><h3>Ini adalah subjudul lainnya</h3>
Dalam contoh di atas, teks "Ini adalah judul utama" akan menjadi judul utama halaman web, sedangkan teks "Ini adalah subjudul" dan "Ini adalah subjudul lainnya" akan menjadi subjudul halaman web. Dengan memberikan tag heading yang tepat pada judul dan subjudul halaman web, Anda dapat meningkatkan optimasi SEO halaman web tersebut.
Meta Deskripsi dan Meta Kata Kunci
Meta deskripsi dan meta kata kunci adalah informasi-informasi metadata yang dapat Anda tambahkan ke dalam tag <head>
halaman web Anda. Meta deskripsi memberikan deskripsi singkat tentang halaman web Anda, dan meta kata kunci memberikan kata kunci yang relevan dengan halaman web Anda.
Contoh penggunaan meta deskripsi dan meta kata kunci adalah sebagai berikut:
<meta name="description" content="Ini adalah deskripsi singkat tentang halaman web Anda"><meta name="keywords" content="kata kunci 1, kata kunci 2, kata kunci 3">
Dalam contoh di atas, meta deskripsi akan memberikan deskripsi singkat tentang halaman web Anda yang akan ditampilkan di hasil pencarian mesin pencari. Meta kata kunci akan memberikan kata kunci yang relevan dengan halaman web Anda kepada mesin pencari. Dengan menambahkan meta deskripsi dan meta kata kunci yang tepat, Anda dapat meningkatkan optimasi SEO halaman web Anda.
Dalam kesimpulan, artikel blog ini telah memberikan panduan lengkap dan terperinci tentang cara membuat script HTML. Dengan mempelajari dan menguasai konsep-konsep dasar HTML, penggunaan CSS dan JavaScript, dan penerapan prinsip SEO, Anda dapat membuat halaman web yang responsif, menarik, dan dioptimalkan untuk mesin pencari. Jangan ragu untuk bereksperimen dan terus belajar, karena pengembangan web adalah bidang yang terus berkembang. Selamat mencoba!